ASAHAN - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi, babi, domba, kambing dan kerbau yang terjadi pada akhir akhir ini dibeberapa daerah di Indonesia, rupanya menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Asahan.
Hal ini terlihat dengan digelarnya rapat terbatas pada hari Kamis pagi hingga siang kemarin, (19/05/2022), yang dipimpin Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos, M.Si, bersama Kapolres Asahan (mewakili), Dandim 0208/AS (mewakili), Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sudiwan Situmorang, SP. MP, dan Dinas terkait yaitu Kepala Dinas Peternakan Drh. Yusnani, Kepala BPBD, Kasat Pol PP, Kadis Perhubungan bertempat di Aula Mawar Kantor Bupati Asahan.
Wakil Bupati Asahan dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kabupaten Asahan bekerjasama dengan Polres, Kodim, Dinas terkait dan Kecamatan akan memperketat pengawasan keluar masuknya angkutan yang membawa hewan di sejumlah perbatasan Kabupaten Asahan.
"Pengawasan ini adalah respon cepat kita untuk mencegah wabah PMK, terutama di perbatasan Kabupaten Asahan, kami juga akan memonitoring jumlah hewan ternak di wilayah Kabupaten Asahan, kita bekerjasama dengan Polres dan Kodim beserta Dinas terkait dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Asahan akan segera membentuk satgas dalam mengatasi wabah PMK khususnya di Kabupaten Asahan", ujar Taufik Zainal.
Wakil Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk segera membentuk Satgas Pencegahan PMK dengan melibatkan seluruh Steakholder mulai dari tingkat Kecamatan sampai Kabupaten agar Penyebaran virus PMK ini dapat diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada ditemukan di Kabupaten Asahan.
Wakil Bupati juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas Peternakan untuk secara intens melakukan Sosialisasi tentang perawatan sapi dan kandangnya karena hal tersebut merupakan salah satu cara dalam mencegah penyebaran virus PMK tersebut.
"Sesuai informasi yang kami terima dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bahwa wabah PMK ini adalah penyakit lawas yang kembali terjadi saat ini, dan penyakit ini hanya menimpa hewan ternak dan tidak menular ke manusia", lanjut Wakil Bupati.
Untuk diketahui, ciri-ciri hewan ternak terkena wabah PMK adalah demam tinggi (39-41°C), keluar lendir berlebihan dari mulut serta berbusa.
Kemudian, terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut serta lidah, hewan ternak mengalami pincang, luka pada kaki, kukunya terlepas, nafsu makan rendah, lemas, gemetar, pernapasan cepat, semakin kurus, dan produksi susu menurun, untuk itu jika masyarakat memiliki hewan ternak dengan ciri ciri seperti itu agar segera mengandangkan dan mengawasi ternaknya serta melaporkannya kepada pihak terkait.
"Sebaiknya juga hewan ternak dikandangkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Karena itu sangat membantu dalam menghindari terjangkit dari Virus PMK", pungkas Wakil Bupati. Edward Banjarnahor
Baca juga:
Harmoni Kolaborasi Berternak Domba Garut
|